Rabu, 06 Agustus 2014

BAB Ib KLAS 9/ Smster GANJIL

    BAB II  MENUNTUT ILMU
Islam mendidik umatnya untuk senantiasa belajar dan giat menuntut ilmu. Hal ini terbukti dengan turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW berupa perintah untuk membaca. Salah satu rangkaian dari proses belajar atau menuntut ilmu adalah dengan sarana bacaan. Dengan dasar itulah maka kita harus senantiasa menuntut ilmu sampai akhir zaman. Sebab orang yang berilmu adalah orang yang memiliki dedikasi dan komitmen yang kuat untuk terus berubah menuju kebaikan. Oleh karena itu dalam Islam mencari ilmu merupakan salah satu kewajiban muslim. Baik itu ilmu pengetahuan umum apalagi ilmu agama. Diantara hadis Nabi Muhammad saw tentang kewajiban menuntut ilmu adalah sebagai berikut :
1.     Hadis Pertama :

عَنْ عُثْمَانِ بْنِ عَفَّانٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ

وَسَلَّمَ قَالَ خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقَرْأَنَ وَعَلَّمَهُ 

”An usmanabni affanin radiyallahu ’anhu ’aninnabiyyi sallallahu ’alaihi wa sallama qala khairukum man ta’allamal qur’ana wa ’allamahu”. (HR. Bukhari : 4793)
  • Arti hadis : ”Dari Usman bin Affan dari Nabi Muhammad saw berkata, ”Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al- Qur’an dan yang mengajarkannya”. (HR. Bukhari : 4793)
  • Kandungan hadis :
  1. Manusia yang bermanfaat adalah mereka yang mau membekali dirinya dengan ilmu, baik itu ilmu agama ataupun ilmu pengetahuan umum.
  2. Manusia yang baik adalah mereka yang menyadari akan ilmu yang dimilikinya kemudian mengamalkannya untuk kepentingan umum.
  3. Manusia terbaik adalah manusia yang mempelajari Al- Qur’an dan kemudian mengamalkan atau mengajarkannya kepada orang lain.
2. Hadits Kedua
  • Membaca hadis
عَنْ قَيْسٍ قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَاللهِ بْنَ مَسْعُودٍيَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لاَحَسَدَإِلاَّفِى اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالاًفَسَلَّطَهُ عَلَى هَلَكَتِهِ فِى الْحَقِّ وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ حِكْمَةًفَهُوَ يَقْضِى بِهَا وَيُعَلِّمُهَا (رواه مسلم :1933)
”An qais qala sami’tu ’abdallahibni mas’udin yaqulu qala rasulullahi sallallahu ’alaihi wa sallama la hasada illa fisnaini rajulun atahullahi malan fasallatahu ’ala halakatihi filhaqqi wa rajulun atahullahu hikmatan fahua yaqdi biha wa yu’allimuha”. (HR. Muslim : 1933)
  • Arti hadis : ”Dari Qais berkata, ”Saya mendengar Abdillah bin Mas’ud berkata, Rasulullah saw bersabda : ”Tidak ada hasad (iri) yang dibenarkan kecuali terhadap dua orang, yaitu terhadap orang yang Allah berikan harta, ia menghabiskannya atas pemusnahannya dalam kebaikan dan terhadap orang yang Allah berikan ilmu, ia memutuskan dengan ilmu itu dan mengajarkannya kepada orang lain”. (HR. Muslim : 1933)
  • Kandungan hadis
  1. Hasad atau iri adalah perbuatan yang tidak terpuji. Oleh karenanya umat Islam dianjurkan untuk menghindari sifat iri. Namun adakalanya sifat iri diperlukan dalam situasi dan kondisi tertentu. Seseorang yang diperbolehkan iri terhadap orang lain hanya pada dua kondisi yaitu hartawan dan ilmuwan.
  2. Hartawan yang dimaksud adalah orang kaya yang dengan hartanya untuk urusan kebaikan. Manusia yang melihat hartawan demikian harus iri dan berusaha untuk mengikuti perbuatannya.
  3. Ilmuwan adalah orang yang memiliki ilmu bukan untuk kepentingan dirinya sendiri. Namun ia sampaikan ilmu yang dikuasainya kepada orang lain. Dengan harapan ilmu tersebut akan bermanfaat terus sampai akhir hayat. Ilmuwan demikian pantas untuk diteladani.
3.  Hadis Ketiga :

عن انس رضي الله عنه قال  : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : طلب  العلم  فريضة على كل مسلم وان طالب العلم يستغفر له كل شئ حتى الحيتان فى البحر

  • Dari Annas R.A. berkata, bersabda Rasulullah SAW : Mencari ilmu wajib atas setiap muslim, dan sesungguhnya (dengan ) mencari ilmu semua makhluk akan meminta ampunan baginya termasuk hewan yang ada dilaut ( H.R. Ibnu Abdil Bari )
4. Rasululllah SAW bersabda :

عن ابي هريرة رضي الله عنه ان رسول الله صلى الله عليه وسلم قال  :ومن سلك طريقايلتمس فيه علما سهل الله له طريقا الى الجنة

  • Dari Abu Hurairah r.a bahwasanya Rasulullah SAW bersabda : Barang siapa yang menempuh perjalanan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah SWT akan memudahkan jalannya menuju surga “ ( H.R. Muslim )
Makna yang terkandung pada hadits diatas :

  1. Mencari ilmu itu hukumnya wajib / fardhu bagi setiap orang Islam laki-laki dan perempuan
  2. Mempelajarai ilmu agama Islam hukumnya fardhu ain ( wajib atas setiap muslim ), sedangakan ilmu pengetahuan hukumnya fardu kifayah ( wajib atas sebagaian orang saja ).
  3. Barang siapa yang keluar rumah dalam rangka mencari ilmu, ia termasuk berjuang di jalan Allah hingga ia kembali
  4. Barang siapa yang mempelajari ilmu, Allah SWT akan membukankan pintu  ampunan, rahmat dan surga baginya.
  5. Barang siapa yang mempelajari ilmu, para malaikat di langit serta ikan-ikan di laut mendoakan kepadanya
  6. Barang siapa menginginkan kebahagiaan di dunia, wajib baginya mempunyai ilmu. Barang siapa menginginkan kebahagiaan di akhirat, wajib baginya mempunyai ilmu. Barang siapa yang menginginkan kebahagiaan keduanya maka wajib baginya mempunyai ilmu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar