Perkembangan Ilmu
Pengetahuan Islam Pada
Masa Dinasti Abbasiyah
Islam pada masa Rasulullah berkembang sangat pesat. Islam
tidak hanya berkembang di Mekah dan Madinah saja tetapi sudah
berkembang ke seluruh negara-negara di Jazirah Arab dan negaranegara
di sekitarnya. Puncak perkembangan Islam terjadi pada
masa Dinasti Abbasiyah. Tahukah kamu bagaimana perkembangan
Islam di masa dinasti Abbasiyah? Siapakah tokoh-tokoh
ilmuwan muslim yang ada pada waktu itu dan apa peranannya?
Mari kita cari jawabnya dengan mempelajari bab ini.
Setelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan dapat menceritakan
sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan Islam sampai masa dinasti
Abbasiyah dan dapat menyebutkan tokoh ilmuwan muslim dan
peranannya sampai masa Daulah Abbasiyah.
Tujuan Pembelajaran
Aspek Tarikh Dan Kebudayaan Islam
Sumber: http://www.decorplace.com
Gambar 15.1 Ilmuwan Islam zaman Dinasti Abbassiyah mampu menjelaskan tentang
tata surya.
Pendidikan Agama Islam SMP Kelas VIII
Dinasti Abbasiyah berkuasa selama 5 abad yaitu mulai tahun
132-656/750-1258 M, menggantikan Daulah Bani Umayyah yang
telah berkuasa selama 92 tahun (40-132 H/660-750 M). Dengan
tumbangnya Bani Umayyah maka kekuasaan pindah ke tangan
Dinasti Abbasiyah.
Dinamakan Dinasti Abbasiyah karena para pendiri dan
khalifahnya merupakan keturunan dari Abbas bin Abdul Mutholib
(paman Nabi Muhammad saw.). Khalifah yang pertama kali
menduduki jabatan adalah Abdul Abbas Asy Syafah yang berkuasa
pada tahun 132-136 H/750-753 M. Dinasti Abbasiyah dipimpin oleh
37 khalifah.
Khalifah yang terakhir adalah Al Mu’tazim yang berkuasa pada
tahun 124 H/1258 M dan mati terbunuh oleh pasukan Mongol
pimpinan Hulogu Khan. Hulogu Khan adalah cucu dari Jengis
Khan.
Khalifah-khalifah besar pada masa Dinasti Abbasiyah adalah
Abu Abbas As Safa, Abu Jafar al-Mansyur, Harun ar-Rasyid, Al
Makmum, Al Mu’tazim dan Al Watsik. Mereka adalah para khalifah
yang telah menghantarkan ke puncak masa kejayaan dan
keemasan daulah Dinasti Abbasiyah. Setelah itu hampir tidak ada
khalifah yang besar lagi. Hal ini dikarenakan mereka lebih banyak
disibukkan dengan hal duniawi dan saling berebut kekuasaan.
Selama berkuasa Dinasti Abbasiyah mengalami masa
kejayaannya, mulai dari berdirinya hingga sampai pada masa
pemerintahan Khalifah Al Watsik Billah tahun 232 H/879 M. Masa
tersebut merupakan masa yang gilang gemilang, bahkan dapat
dikatakan masa keemasan bagi umat Islam.
Dalam aktifitas pemerintahannya Dinasti Abbasiyah mengambil
pusat kegiatan di kota Bagdad an sekaligus dijadikan sebagai
ibukota negara. Dari sinilah segala kegiatan baik politik, sosial,
ekonomi, kekuasaan, pengetahuan, kebudayaan, dan lain-lain
dijalankan.
Kota Bagdad dijadikan sebagai kota pintu terbuka, artinya
siapapun boleh memasuki dan tinggal di kota tersebut. Akibatnya
semua bangsa yang menganut berbagai agama dan keyakinan
diijinkan bermukim di dalamnya. Bagdad pun menjadi kota
internasional yang sangat ramai dan di dalamnya berkumpul berbagai
unsur, seperti Arab, Turki, Persia, Romawi, Qibthi, dan sebagainya.
A Sejarah Singkat Dinasti Abbasiyyah
Pada masa Dinasti Abbasiyah kehidupan peradaban Islam
sangat maju, sehingga pada masa itu dikatakan sebagai jaman
keemasan Islam. Kaum muslimin sudah sampai pada puncak
kemuliaan, baik kekayaan, bidang kekuasaan, politik, ekonomi, dan
keuangan lebih lagi dalam bidang kebudayaan dan ilmu
pengetahuan, baik pengetahuan agama dan pengetahuan umum
mengalami kemajuan yang sangat pesat. Berbagai ilmu telah lahir.
Hal ini dikarenakan antara lain:
1. penelitian-penelitian dan kajian-kajian tentang ilmu
pengetahuan yang dilakukan oleh para kaum muslimin itu
sendiri,
2. penerjemahan buku berbahasa asing seperti halnya Yunani,
Mesir, Persia, India, dan lain-lain ke dalam bahasa Arab dengan
sangat gencar.
Buku-buku yang diterjemahkan antara lain: ilmu kedokteran,
kimia, ilmu alam, mantiq (logika), filasat al jabar, ilmu falak,
matematika, seni, dan lain-lain.
Penerjemahan dan penelitian tersebut pada umumnya
dilakukan pada masa pemerintahan Abu Ja’far, Harun ar-Rasyid,
al-Makmum, dan Mahdi.
Khalifah Harun ar-Rasyid sangat serius dalam memajukan
pengetahuan tersebut. Beliau mendirikan lembaga ilmu
pengetahun yang diberi nama ‘BAITUL HIKMAH” sebagai pusat
penerjemahan, penelitian, dan pengkajian ilmu perpustakaan serta
lembaga pendidikan (Perguruan Tinggi).
Dengan begitu kaum muslimin dapat mempelajari berbagai ilmu
dalam bahasa Arab. Dan hasilnya bermunculan sarjana-sarjana
besar muslim dari berbagai disiplin ilmu yang sangat terkenal juga
ulama-ulama besar yang sangat tersohor seperti halnya Imam Abu
Hanafi-Imam Malik-Imam Syafei-Imam Hambali, Imam
Bukhari, dan Imam Muslim.
Ilmu pengetahuan dipandang sebagai sesuatu yang sangat
penting dan mulia. Para khalifah dan pembesar lainnya membuka
peluang seluas-luasnya untuk kemajuan dan perkembangan ilmu
B Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Masa
Dinasti Abbasiyah
Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam Pada Masa Dinasti Abbasiyah
Pendidikan Agama Islam SMP Kelas VIII
pengetahuan. Para khalifah sendiri pada umumnya adalah ulamaulama
yang mencintai ilmu, menghormati para sarjana dan
memuliakan para pujangga.
Mereka benar-benar menjunjung tinggi ilmu pengetahuan,
mereka mempraktikkan syariat Islam: bahwa tinggi rendahnya
derajat dan martabat seseorang tergantung pada banyak sedikitnya
pengetahuan yang ia miliki di samping ketakwaannya pada Allah
swt. Allah swt. berfiman dalam Q.S al-Mujaddalah/58: 11:
Yarfa‘ill±hul-la©³na ±manμ minkum, wal-la©³na μtul-‘ilma daraj±t(in)
Artinya: “Niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang
yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu beberapa derajat. (Q.S al-Mujadalah/58: 11)
Para khalifah dalam memandang ilmu pengetahuan sangat
menghargai dan memuliakannya. Oleh karena itu, mereka
membuka peluang seluas-luasnya terhadap pengembangan ilmu
pengetahuan kepada seluruh mahasiswa baik dari kalangan Islam
maupun kalangan lainnya. Para khalifah sendiri pada umumnya
seorang ulama yang mencintai ilmu, menghormati sarjana dan
para pujangga. Kebebasan berfikir sangat dijunjung tinggi. Para
sarjana (ulama) dibebaskan untuk berijtihad mengembangkan
daya intelektualnya dan bebas dari belenggu taqlid. Hal ini
menjadikan ilmu pengetahuan umum atau agama berkembang
sangat tinggi. Sebagai bukti antara lain:
1. Dibentuk Korps Ulama yang anggotanya terdiri dari berbagai
negara dan berbagai agama yang bertugas menerjemahkan,
membahas, dan menyusun sisa-sisa kebudayaan kuno,
sehingga pada masa itu muncullah tokoh-tokoh muslim yang
menyebarluaskan agama Islam dan menghasilkan karyakarya
yang besar.
2. Didirikanlah Baitul Hikmah sebagai pusat penterjemahan,
penelitian dan pengkajian ilmu pengetahuan baik agama
maupun umum.
3. Didirikan ‘Majelis Munazarat’ yaitu suatu tempat
berkumpulnya para sarjana muslim, untuk membahas ilmu
pengetahuan, para sarjana muslim diberi kebabasan berfikir
atas ilmu pengetahuan tersebut.
Diskusikan dengan temanmu. Mengapa pada masa Dinasti
Abbasiyah disebut sebagai masa keemasan Islam? Apa buktibuktinya?
Jelaskan pendapat kamu.
Kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan Islam pada
masa Dinasti Abbasiyah sangat pesat, sehingga lahir beberapa ilmu
dalam agama Islam, antara lain sebagai berikut.
1. Ilmu Hadis
Ilmu hadis adalah ilmu yang mempelajari tentang hadis dari
sunat, perawinya, isi, dll. Pada masa itu bermunculan ahli-ahli
hadis yang besar dan terkenal beserta hasil karyanya, antara lain:
a. Imam Bukhari, lahir di Bukharo 194 H di Bagdad, kitabnya
yang termasyur adalah al-Jami’us sahih dan terkenal dengan
sahih Bukhari.
b. Imam Muslim wafat tahun 216 H di Naisabur. Kitabnya
Jami’us dan terkenal dengan ‘Sahih Muslim”.
c. Abu Dawud dengan kitab hadisnya berjudul “Sunan Abu
Dawud”.
d. Ibnu Majah dengan kitab hadisnya Sunan Ibnu Majah.
e. At-Tirmidzi sebagai kitabnya ‘Sunan Tirmidzi’.
f. Dan lain-lain.
2. Ilmu Tafsir
Ilmu tafsir adalah ilmu yang menjelaskan tentang makna/
kandungan ayat Al-Qur’an. Sebab-sebab turunnya ayat/Asbabun
nuzulnya, hukumnya, dan lain-lain. Adapun ahli tafsir yang
termasyur ketika itu antara lain:
a. Abu Jarir at-Tabari dengan tafsirnya Al-Qur’anul Azim
sebanyak 30 juz.
b. Abu Muslim Muhammad bin Bahr Isfahany (mu’tazilah),
tafsirnya berjumlah 14 jilid.
C Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam pada Masa
Dinasti Abbasiyah
Tugas
Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam Pada Masa Dinasti Abbasiyah
Pendidikan Agama Islam SMP Kelas VIII
3. Ilmu Fikih
Ilmu fikih yaitu ilmu yang mempelajari tentang hukumhukum
Islam (segala sesuatu yang diwajibkan, dimakruhkan,
dibolehkan, dan yang diharamkan oleh agama Islam).
4. Filsafat Islam
Filsafat Islam adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan
akal budi mengenai hakikat segala sesuatu yang ada, sebab asal
hukumnya atau ketentuan-ketentuannya berdasarkan Al-Qur’an
dan hadis.
Manfaat filsafat Islam adalah untuk menemukan hakikat
segala sesuatu sebagai ciptaan Allah dan merupakan bukti
kebesaran-Nya. Allah swt. berfirman:
Inna f³ khalqis-sam±w±ti wal-ar«i wakhtil±fil-laili wan-nah±ri
la’±y±til li’ulil-alb±b(i).
Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan
pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda
(kebesaran Allah) bagi orang yang berakal.”
(Q.S. Ali-‘Imran/3: 190)
5. Ilmu Tasawuf
Ilmu tasawuf yaitu ilmu yang mengajarkan cara-cara membersihkan
hati, pikiran, dan ucapan dari sifat yang tercela sehingga
tumbuh rasa taqwa dan dekat kepada Allah swt. Untuk dapat mencapai
kebahagiaan abadi (bersih lahir dan batin). Orang muslim
yang menjalani kehidupan tasawuf disebut sufi.
6. Sejarah
Sejarah ialah ilmu yang mempelajari tentang berbagai
peristiwa masa lampau yang meliputi waktu dan tempat peristiwa
itu terjadi, pelakunya, peristiwanya dan disusun secara sistematis.
Dengan mempelajari sejarah seseorang dapat mengambil pelajaran,
manfaat, dan hikmahnya dari peristiwa tersebut. Allah swt. berfirman
dalam Surah Yusuf ayat 111 :
Laqad k±na f³ qa£a£ihim ‘ibratul li’ulil-alb±b(i) ....
Artinya: “Sungguh, pada kisah-kisah mereka itu terdapat
pengajaran bagi orang yang mempunyai akal.”
(Q.S. Yusuf/12: 111)
7. Kedokteran
Pada masa Dinasti Abbasiyah kedokteran mengalami
perkembangan dan kemajuan, khususnya tatkala pemerintahan
Harun ar-Rasyid dan khalifah-khalifah besar sesudahnya. Pada
waktu itu sekolah-sekolah tinggi kedokteran didirikan sehingga
banyak mencetak sarjana kedokteran.
8. Matematika
Para tokohnya antara lain:
• Al-Khawarizmi (194-266 H)
Beliau telah menyusun buku Aljabar dan me-nemukan angka
nol (0).
Angka 1-9 berasal dari Hindu, yang telah dikembangkan oleh
umat Islam (Arab).
• Umar Khayam
Buku karyanya adalah Treatise On Algebra dan buku ini telah
diterjemahkan ke dalam bahasa Prancis.
Sumber: http://www.pre-renaissance.com
Gambar 15.3 Umar Khayam
Sumber: http://www.pre-renaissance.com
Gambar 15.2 Al-Khawarizmi
Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam Pada Masa Dinasti Abbasiyah
Pendidikan Agama Islam SMP Kelas VIII
9. Astronomi
Astronomi ilmu yang mempelajari perjalanan matahari,
bumi, bulan, dan bintang-bintang serta planet-planet yang
lain.
Tokoh-tokohnya antara lain:
• Abu Mansur al-Falaqi
• Jabir al-Batani, beliau pencipta alat teropong bintang yang
pertama.
Sumber: http://www.prerenaissance.
com
Gambar 15.4 Jabir
al-Batani
D Ilmuwan/Tokoh-Tokoh Islam pada Masa Dinasti
Abbasiyah
1. Ahli Filsafat Islam antara lain:
a. Al-Kindi (185-252 H/805-873 M), terkenal dengan
sebutan ‘Filosof Arab’, beliau menerjemahkan buku-buku
asing ke dalam bahasa Arab.
Bermacam-macam ilmu telah dikajinya, terutama
filsafat. Al-Kindi bukan hanya filosof, tetapi juga ahli ilmu
matematika, astronomi, farmakologi, dan sebagainya.
b. Al Farabi (180-260 H/780 – 863 M), beliau menerjemahkan
buku-buku asing ke dalam bahasa Arab. Al Farabi
banyak menulis buku mengenai logika, matematika,
fisika, metafisika, kimia, etika, dan sebagainya. Filsafatnya
mengenai logika antara lain dalam bukunya “Syakh Kitab
al Ibarah Li Aristo”, menjelaskan logika adalah ilmu
tentang pedoman yang dapat menegakkan pikiran dan
dapat menunjukkannya kepada kebenaran. Dia diberi
gelar guru besar kedua, setelah Aristoteles yang menjadi
guru besar pertama. Buah karyanya banyak
diterjemahkan ke dalam bahasa Eropa.
c. Ibnu Sina (Abdullah bin Sina) (370 - 480H/980 - 1060 M)
Di Eropa dikenal dengan nama Avicena. Sejak kecil ia telah
belajar bahasa Arab, geometri, fisika, logika, teolog Islam,
ilmu-ilmu kedokteran dan Islam. Beliau seorang dokter
Sumber: http://www.prerenaissance.
com
Gambar 15.5 Al-Kindi
Sumber: http://www.prerenaissance.
com
Gambar 15.6 Al-Farabi
di kota Hamazan, Persia, yang aktif mengadakan
penelitian tentang berbagai macam jenis penyakit. Beliau
juga terkenal dengan idenya mengenai faham serba wujud
atau wahdatul wujud, juga ahli fisika dan ahli jiwa. Pada
usia 17 tahun ia sangat terkenal. Karangan Ibnu Sina
berjumlah lebih dari dua ratus buku, yang terkenal antara
lain:
1. Asy Syifa, buku ini adalah buku filsafat, terdiri atas
empat bagian yaitu logika, fisika, matematika, dan
metafisika.
2. Al-Qanun atau Canon of Medicine. Menurut
penyebutan orang-orang barat, buku ini pernah
diterjemahkan ke dalam bahasa latin dan pernah
menjadi buku standar untuk Universitas-universitas
Eropa sampai akhir abad ke-17.
d. Ibnu Rusyd
Dilahirkan di Cardova pada tahun 250 H/1126 M dan
meninggal dunia tahun 675 H/1198 M. Dia dikenal di
Eropa dengan nama Averoes. Dia adalah ahli filsafat yang
dikenal dengan sebutan bapak Rasionalisme. Dia juga ahli
ilmu hayat, ilmu fisika, ilmu falak, ilmu akhlak dan juga
ilmu kedokteran, ilmu fikih. Karyanya antara lain:
- Fasul Maqal fima Baina al Hikmati Wasyari’at Minal
Ittisal.
- Bidayatul Mujtahid
- Tahafutut Tahafud
- Fikih
Karangan beliau hingga kini masih banyak dijumpai di
perpustakaan Eropa dan Amerika.
2. Ahli Kedokteran Muslim
a. Hunain Ibnu Iskak, lahir pada tahun 809 M dan meninggal
pada tahun 874 M. Beliau adalah dokter spesialis mata,
karyanya adalah buku-buku tentang berbagai penyakit, dan
banyak menerjemahkan buku-buku kedokteran yang
berbahasa Yunani ke dalam bahasa Arab.
b. Ibnu Sina, di samping filosof juga sebagai tokoh kedokteran,
bukunya yang sangat terkenal di bidang kedokteran adalah
Sumber: http://www.prerenaissance.
com
Gambar 15.7 Ibnu Sina
Sumber: http://www.prerenaissance.
com
Gambar 15.8 Ibnu Rusyd
Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam Pada Masa Dinasti Abbasiyah
Pendidikan Agama Islam SMP Kelas VIII
Al-Qanun Fi Al-tib dijadikan buku pedoman kedokteran di
Universitas-universitas Eropa maupun negara-negara Islam.
3. Ahli Sejarah
a. Ibnu Qutaibah (828 M – 889 M) dengan hasil karyanya
Uyun Al Akhbar yang berisi sejarah politik negeri-negeri
Islam.
b. At-Thabari (839 M – 923 M) menulis tentang sejarah para
rasul dan raja-raja.
c. Ibnu Khaldun (1332 M – 1406 M) hasil karyanya Al-
Ihbar banyaknya 7 jilid dan setiap jilidnya berisi 500
halaman.
4. Ahli Fikih
a. Imam Abu Hanifah (80 – 150 H/700 – 767 M) beliau
menyusun madzhabnya yaitu madzhab Hanafi.
b. Imam Malik Bin Anas, lahir di Madinah tahun 93 H/788 M
dan meninggal di Hijaz pada tahun 170 H/788 M, beliau
menyusun madzhab Maliki.
c. Imam Syafii nama lengkapnya Muhammad bin Idris bin
Syafi’i (150 – 204 H/767 – 802 M), sewaktu berumur 7 tahun
sudah hafal Al Quran dan menyusun madzhabnya yaitu
madzhab Syafi’i.
d. Imam Hambali (164 – 241 H/780 – 855 M), beliau menyusun
madzhabnya, yaitu madzhab Hambali. Para mujtahidin
mencurahkan segala kemampuannya untuk mendapatkan
ilmu-ilmu praktis dalam syariat Islam sehingga umat Islam
dengan mudah melaksanakannya.
5. Ahli Tasawuf
a. Rabi’ah Adawiyah (lahir di Baghdad tahun 714 M ajaran
tasawufnya dinamakan ‘Mahabbah’.
b. Abu Hamid bin Muhammad bin ahmad Ghozali (1059–
111 M) - hasil karyanya yang terkenal adalah ‘Ihya
Ulumuddin’.
c. Abdul Farid Zunnu Al Misri, lahir tahun 156 H/773 M –
245 H/860 M), beliau dapat membaca Hieroglif yang
ditinggalkan di zaman Firaun (Mesir).
1. Selama berkuasa Dinasti Abbasiyah mengalami masa kejayaannya,
mulai dari berdirinya hingga masa pemerintahan
khalifah Al Watsik Billah tahun 232 H/879 M.
2. Ibu kota pemerintahan Dinasti Abbasiyah adalah Bagdad.
Bagdad dijadikan kota pintu terbuka.
3. Pada masa kehidupan peradaban Islam sangat maju, ditandai
dengan:
a) Penelitian-penelitian dan kajian-kajian tentang ilmu
pengetahuan
b) Penerjemahan buku-buku berbahasa asing seperti halnya,
Persia, Mesir, Yunani, India, dan sebagainya.
4. Kemajuan ilmu pengetahuan Islam sangat pesat ditandai
dengan lahirnya beberapa ilmu antara lain, seperti ilmu tafsir,
hadis, fikih, tasawuf, dan sebagainya.
Kerjakan di buku tugasmu!
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Dinasti Abbasiyah berkuasa setelah mengalahkan ....
a. Bani Quroidhoh c. Bani Quraisy
b. Bani Umayyah d. Bani Isroil
2. Pusat pemerintahan Khalifah Dinasti Abbasiyah berada di kota
....
a. Syria c. Bagdad
b. Persia d. Damaskus
3. Lembaga ilmu pengetahuan ‘BAITUL HIKMAH’ didirikan
pada masa pemerintahan ....
a. Abu Ja’far c. Al Makmum
b. Harun ar-Rasyid d. Mahdi
4. Tempat untuk berkumpulnya para sarjana muslim untuk
membahas ilmu pengetahuan pada masa Dinasti Abbasiyah
disebut ....
a. Baitul Hikmah c. Majelis Munazarot
b. Baitul Makmur d. Majelis Ulama
Uji Kompetensi
Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam Pada Masa Dinasti Abbasiyah
Pendidikan Agama Islam SMP Kelas VIII
5. Ilmu yang menjelaskan tentang makna atau kandungan Al
Quran, sebab-sebab turunnya ayat, hukumnya, dan lain-lain,
disebut ....
a. Ilmu tafsir
b. Ilmu fikih
c. Ilmu tasawuf
d. Ilmu tajwid
6. Ilmu yang mengajarkan cara-cara membersihkan hati
disebut ....
a. Ilmu tasawuf
b. Ilmu fikih
c. Filsafat
d. Astronomi
7. Tokoh Matematika yang menemukan angka 0 adalah ....
a. Umar Khayam
b. Al Khawarizmi
c. Al Farabi
d. Al Kindi
8. Ahli ilmu fikih yang menyusun madzhab Hanafi adalah ....
a. Imam Hambali
b. Imam Maliki bin Anas
c. Imam Syafii
d. Imam Abu Hanifah
9. Ajaran tasawuf Rabi’ah Adawiyah dinamakan ....
a. Mahabbah
b. Ihya Ulumuddin
c. Asy Syifa
d. Al Qonun
10. Di bawah ini yang merupakan tokoh ahli tafsir adalah ....
a. Al-Mansur
b. Al-Muktsin
c. Ibnu Jarir Arth Thobari
d. Al-Munawar
B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang
benar!
1. Dinamakan Dinasti Abbasiyah karena para pendiri dan
khalifahnya merupakan keturunan dari ....
2. Khalifah terakhir dari Dinasti Abbasiyah adalah ....
3. Ahli hadis yang terkenal adalah ....
4. Ilmu yang mempelajari hukum-hukum Islam disebut ....
5. Pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai
hakekat segala sesuatu yang ada, sebab dan asal hukumnya
serta ketentuan-ketentuan berdasarkan Al-Qur’an dan hadis
disebut ....
6. Seorang filosof yang sekaligus ahli dalam bidang kedokteran
adalah ....
7. Tokoh yang sering disebut sebagai bapak Rasionalisme adalah
....
8. Dalam Surah al-Mujaddalah dijelaskan bahwa Allah meninggikan
orang-orang yang beriman dan ....
C. Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
ilmu pengetahuan Islam sangat berkembang pesat pada masa
Dinasti Abbasyah!
2. Sebutkan 5 tokoh ahli hadis pada masa Dinasti Abbasiyyah!
3. Jelaskan apa yang dimaksud Baitul Hikmah!
4. Sebutkan 3 ahli filsafat beserta peranannya!
5. Apa yang dimaksud dengan ilmu fikih, ilmu astronomi, dan
ilmu tasawuf?
Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam Pada Masa Dinasti Abbasiyah
Pendidikan Agama Islam SMP Kelas VIII
178
Kerjakan di buku tugasmu!
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Menurut bahasa waqaf artinya ....
a. langsung
b. berhenti
c. mengulang
d. berubah
2. Mad menurut bahasa artinya ....
a. pendek
b. lama
c. dengung
d. panjang
3. Nama lain dari mad asli adalah ....
a. mat tabii
b. mad lazim
c. mad far'i
d. md badal
4. Yang dimaksud waqaf ihtiazi adalah waqaf yang disengaja
tanpa adanya suatu sebab apapun, waqaf ini seperti di akhir ....
a. kalimat
b. surat
c. ayat
d. juz
5. Untuk waqaf lazim diberi tanda ....
a.
b.
c.
d.